BAB I
DOKUMEN TRANSAKSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
A.
Mengenal Perusahaan
Manufaktur
Perusahaan manufaktur identik dengan pembelian bahan baku
kemudian mengolah nya menjadi barang jadi dengan mengeluarkan biaya biaya untuk
memproses bahan baku tersebut. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan
baku dan persediaaan barang jadi atau siap jual. Dengan banyaknya pemrosesan
barang mentah hingga barang jadi pada akhir periode, pasti terdapat produk yang
belum selesai dikerjakan sering disebut dengan persediaan dalam proses.
1. Pengertian
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah jenis suatu badan usaha. Perbedaan
manufaktur dengan lainnya adalah pekerjaannya yang menggunakan mesin,
peralatan, serta tenaga kerja tertentu. Dalam proses pekerjaannya,
perusahaan ini memiliki ciri khas yakni mengubah suatu bahan mentah menjadi
sebuah barang jadi yang mempunyai nilai jual yang besar.
Dalam proses serta tahapan yang dilakukan pada kegiatan
perusahaan manufaktur telah dilakukan dengan berdasarkan pada Standar
Operasional Prosedur atau biasa disebut SOP yang telah ditetapkan. Salah satu
dari bagian perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia biasanya disebut
pabrik. Pabrik adalah suatu tempat untuk proses manufakturing.
Pengertian manufaktur berdasarkan teknis adalah kegiatan
pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisika dalam mengubah suatu
bentuk, sifat, serta tampilan untuk membuat sebuah produk. Selain itu
manufaktur sendiri mencakup mengenai perakitan berbagai bahan hingga menjadi
suatu produk.
Berbeda lagi dengan pengertian manufaktur berdasarkan segi
ekonomi. Dimana manufaktur adalah kegiatan transformasi suatu bahan mentah
menjadi suatu produk yang memiliki bentuk, serta nilai jual.
2. Fungsi Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur
memproduksi barang jadi yang akan dijual pada konsumen. Jika tidak ada
perusahaan manufaktur tidak akan ada produk di pasaran yang dibutuhkan
konsumen. Perusahaan manufaktur juga berfungsi dalam pemasaran.
Secara umum, ada empat fungsi pokok dari perusahaan manufakur,
yaitu:
1. Fungsi
Produksi
Fungsi ini
adalah kegiatan utama dari manufacturing company, yaitu mengolah bahan mentah
menjadi suatu barang jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Kegiatan ini
membutuhkan biaya, misalnya biaya bahan baku, gaji pekerja produksi, biaya
perawatan mesin, dan lainnya.
2. Fungsi Pemasaran
Fungsi ini
bertujuan untuk mencapai tujuan dari kegiatan perusahaan, yaitu memperoleh
keuntungan dengan menjual produk yang dihasilkan. Kegiatan ini mengeluarkan
biaya, misalnya biaya promosi, biaya distribusi, biaya sewa gedung, dan biaya
gaji karyawan pemasaran.
3. Fungsi Administrasi dan Umum
Ini merupakan
fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan kebijakan, pengarahan, dan
pengawasan, sehingga kegiatan perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan ini juga membutuhkan biaya, misalnya biaya personalia, biaya
akuntansi, dan lainnya.
4. Fungsi
Keuangan
Ini adalah
fungsi penyediaan berbagai kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk
berbagai kegiatannya, baik itu kegiatan produksi maupun upaya pengembangan
perusahaan.
3. Karakteristik
Perusahaan Manufaktur
Karakteristik
perusahaan manufaktur memiliki sifat yang berbeda dengan perusahaan jasa.
Perbedaannya terletak pada konsep yang digunakan pada perusahaan manufaktur
terkait dengan konsep 4P dalam pemasaran yang memiliki arti product, price, place, dan promotion. Adapun
beberapa ciri-ciri perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:
1. Proses Pengolahan Produk, Kegiatan perusahaan ini dilakukan dengan pengolahan bahan
mentah menjadi suatu barang jadi dimana prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga
yang cukup besar. Barang siap jadi tersebut kemudian dijual ke konsumen melalui
proses pemasaran.
2. Mesin Berskala Besar, Kegiatan produksi pada manufacturing
company menggunakan mesin-mesin dan peralatan
dengan skala besar agar dapat menghasilkan suatu produk dalam jumlah tertentu
dan kualitas tertentu. Namun, kegiatan produksi masih tetap membutuhkan tenaga
manusia yang profesional untuk mengendalikan mesin-mesin dan peralatan
tersebut.
3. Biaya Produksi, Agar dapat menghasilkan produk jadi berkualitas dengan jumlah
besar maka dibutuhkan biaya yang besar pula untuk mendukung kegiatan produksi.
Biaya tersebut adalah untuk pengadaan bahan baku, biaya tenaga kerja, perawatan
mesin, dan lain-lain.
4. Proses Produksi, Kegiatan produksi pada perusahaan manufaktur pada umumnya
sangat kompleks sehingga membutuhkan pembagian tugas dan koordinasi yang baik
antar divisi. Misalnya, tenaga operator mesin bekerja memastikan mesin bekerja
sesuai fungsinya, sedangkan bagian quality control bekerja
memastikan produk yang dihasilkan sesuai standar dan layak dijual ke pasar.
5. Pemasaran dan Penjualan, Kegiatan produksi akan sangat berkaitan dengan proses
pemasaran dan penjualan produk. Tanpa adanya pemasaran dan penjualan yang baik
maka proses produksi akan mengalami masalah.
4. Contoh
Perusahaan Manufaktur
Ada banyak sekali contoh
perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia di berbagai industri. Adapun
beberapa contohnya adalah sebagai berikut;
1. Industri Tekstil dan Garmen,
Ini adalah industri yang
mengolah kapas menjadi benang, lalu mengolah benang menjadi kain sehingga
nantinya dapat digunakan sebagai bahan pakaian (baju, celana, dan lainnya).
Adapun beberapa contoh perusahaan yang bergerak di industri tekstil dan garmen
diantaranya;
·
Argo Pantes Tbk
·
Asia Pasific Fibers Tbk
·
Eratex Djaya Tbk
·
Centex Tbk
·
Apac Citra Centertex Tbk
2. Industri Otomotif
Ini
adalah manufaktur dimana proses produksinya memanfaatkan teknologi tingkat
tinggi. Beberapa produk yang dihasilkan oleh industri otomotif adalah sepeda
motor, mobil, pesawat, dan lainnya.
Beberapa contoh
perusahaan yang bergerak di industri ini diantaranya;
·
Astra Otopart Tbk
·
Astra International Tbk
·
Gajah Tunggal Tbk
·
Indo Kordsa Tbk
·
Goodyear Indonesia Tbk
3. Industri
Elektronik
Seperti
halnya industri otomotif, industri elektronik merupakan manufaktur yang
kegiatan produksinya menggunakan teknologi tingkat tinggi. Beberapa produk yang
dihasilkan oleh industri ini adalah televisi, komputer, laptop, handphone,
kulkas, AC, kipas angin, dan lainnya.Salah satu contoh perusahaan yang bergerak
di industri elektronik adalah Sat Nusa Persada Tbk.
4. Industri
Makanan dan Minuman
Ini
adalah perusahaan manufaktur yang mengolah bahan mentah menjadi makanan dan
minuman yang siap dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa produk yang dihasilkan
industri ini misalnya minuman kemasan, makanan kemasan, makangan ringan, dan
berbagai jenis makanan dan minuman lainnya.
Beberapa contoh
perusahaan manufaktur yang bergerak di industri makanan dan minuman adalah;
·
Akasha Wira Internasional Tbk
·
Cahaya Kalbar Tbk
·
Davomas Abadi Tbk
·
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
B.
Dokumen Transaksi Perusahaan
Manufaktur
Dokumen
transaksi digunakan sebagai sumber pencatatan akibat adanya transaksi. Jadi,
dokumen tersebut sebagai sumber yang menyatakan adanya kegiatan yang berkaitan
dengan sebuah transaksi yang terdapat dalam perusahaan manufaktur.
1. Kegiatan
Perusahaan Manufaktur
Dokumen transaksi merupakan
output dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan adanya
transaksi. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur identik dengan pengembangan
produk., pengolahan bahan baku menjadi produk yang siap jual kepada konsumen
atau pembeli. Guna menangani kegiatan pokok perusahaan manufaktur, terdapat
sistem informasi yang digunakan, yaitu sebagai berikut
a. Sistem
Akuntansi Pokok
Dokumen sumber adalah
dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan
akuntansi (jurnal dan buku pembantu). Dokumen pendukung adalah dokumen yang
menguatkan data yang dicantumkan didalam dokumen sumber.
b. Sistem
Akuntansi Piutang
Sistem akuntansi piutang
difungsikan untuk melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan adanya
piutang dan berkurangnya piutang.
c. Sistem
Akuntansi Utang
Sistem akuntansi utang
difungsikan untuk melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan adanya
utang dan berkurangnya utang.
d. Sistem
Akuntansi Penggajian Dan Upah
Sistem ini difungsikan untuk
melakukan pencatatan yang berkaitan dengan perhitungan gaji dan upah karyawan
serta pembayarannya.
e. Sistem
Akuntansi Biaya
Sistem ini difungsikan untuk
melakuakan pencatatan transaski yang berkaitan dengan pengendalian produk dan
pengendalian biaya.
f. Sistem
Akuntansi Kas
Sistem ini difungsikan untuk
melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas.
g. Sistem
Akuntansi Persediaan
Sistem akuntansi ini
difungsikan untuk melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan mutasi
persediaan yang disimpan digudang.
h. Sistem
Akuntasi Aset Tetap
Sistem ini difungsikan untuk
melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan mutasi aset tetap.
2. Jenis
Dokumen Perusahaan Manufaktur
Dokumen transaksi dalam
perusahaan manufaktur mencakup dokumen yang menunjukan kegiatan transaksi yang
dilakukan dalam perusahaan manufaktur yang berkaitan dengan aktivitas
pengolahan bahan baku menjadi produk siap jual dan dokumen yang menunjukan
nonproduksi. Dokumen Transaksi untuk Perusahaan Manufaktur
1. Faktur penjualan, Sebagai
bukti transaksi penjualan produk yang dihasilkan.
2. Faktur pembelian, Sebagai bukti
transaksi pembelian bahan baku atau bahan pembantu.
3. Bukti permintaan dan pengeluaran barang
gudang, Sebagai bukti transaksi pemakaian bahan baku atau bahan pembantu
dalam proses produksi.
4. Daftar gaji dan upah, Sebagai bukti
pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi.
5. Laporan produk selesai, Sebagai
bukti pencatatan harga pokok produk jadi untuk transfer ke gudang produk jadi.
6. Bukti pengeluaran kas, Sebagai bukti
transaksi pembayaran hutang, gaji, dll.
7. Bukti penerimaan kas, Sebagai bukti transaksi penerimaan kas dari piutang, penjualan tunai dan penerimaan kas dari transaksi lain.
silakan buka video di bawah ini untuk lebih memahami merteri berikut
BAB II
JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR
A. Jenis
Jurnal Khusus Perusahaan Manufaktur
Jurnal khusus adalah
semua jurnal terkecuali untuk jurnal umum. Jurnal-jurnal ini digunakan untuk
mencatat jenis-jenis transaksi tertentu yang berisi informasi penting. Pencatatan
dalam jurnal khusus dilakukan agar catatan tersebut tidak memenuhi buku besar
dengan cepat, meskipun nantinya jumlah total dalam jurnal-jurnal khusus ini
secara berkala dimasukan ke buku besar umum dalam bentuk ringkasan secara
berkala.
Jurnal Khusus juga
bertindak sebagai alat pemantauan untuk organisasi bisnis. Jurnal-jurnal ini
mengurangi kemungkinan perubahan dalam catatan akuntansi karena entri-entri di
dalamnya dibuat dalam urutan kronologis.
1. Jurnal Pembelian
Jurnal
pembelian adalah jurnal khusus yang menyimpan informasi tentang setiap transaksi
pembelian. Jurnal ini paling sering ditemukan dalam sistem akuntansi manual, di
mana diperlukan untuk menyimpan laporan transaksi pembelian bervolume tinggi
diluar buku besar.
Semua
jenis pembelian yang dilakukan secara kredit dicatat dalam jurnal pembelian,
termasuk yang berikut:
a)
Peralatan Kantor
b)
Jasa
c)
Barang yang diperoleh untuk
dijual kembali
Setiap
transaksi yang dimasukkan ke dalam jurnal pembelian melibatkan kredit ke
rekening hutang dan debit ke akun biaya atau aset yang terkait dengan pembelian.
Misalnya, debit yang berkaitan dengan pembelian perlengkapan kantor akan
menjadi akun biaya persediaan.
Jurnal
ini juga mencakup tanggal pencatatan, nama pemasok yang dibayar, referensi
dokumen sumber, dan nomor faktur. Tambahan opsional untuk kumpulan informasi
dasar ini adalah tanggal jatuh tempo pembayaran dan otorisasi nomor pesanan
pembelian.
2. Jurnal
penjualan
Jurnal
penjualan jurnal khusus yang digunakan untuk menyimpan transaksi penjualan
terperinci. Tujuan utamanya adalah untuk meringkas informasi transaksi
bervolume tinggi dari buku besar umum, sehingga menyederhanakan buku besar.
Informasi berikut biasanya disimpan dalam jurnal penjualan untuk setiap
transaksi penjualan:
a)
Tanggal transaksi
b) Nomor rekening
c) Nama Pelanggan
d) Nomor faktur
e) Jumlah penjualan (debit akun piutang dagang dan kredit akun
penjualan)
Pada
dasarnya, jurnal penjualan hanya mencatat piutang; ini berarti bahwa penjualan
yang dilakukan secara tunai tidak dicatat dalam jurnal penjualan. Sebuah
penjualan yang dibuat dengan uang tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan
kas. Namun terkadang pada prakteknya masih ada yang mencatatkan dan
menggabungkan penjualan tunai dalam jurnal penjualan. Singkatnya, informasi
yang disimpan dalam jurnal ini adalah ringkasan dari faktur yang dikeluarkan
kepada pelanggan.
Pada
akhir setiap periode pelaporan, jumlah total debet dan kredit diposting ke buku
besar umum. Jika ada yang ingin meneliti saldo diposting ini tercantum dalam
buku besar umum, mereka merujuk kembali ke jurnal penjualan, dan dapat
menggunakan nomor faktur yang tercantum dalam jurnal penjualan untuk mengakses
salinan faktur.
3. Jurnal
penerimaan kas
Jurnal
penerimaan kas adalah jurnal khusus di mana penjualan tunai dicatat. Jurnal ini
digunakan untuk membongkar volume transaksi dari buku besar , di mana hal itu
mungkin akan mengacaukan laporan dalam buku besar dan jurnal umum. Jurnal ini
berisi bidang-bidang berikut:
a)
Tanggal
b)
Nama Pelanggan
c)
Identifikasi penerimaan uang
tunai, yang mungkin salah satu dari berikut:
o
Jumlah yang dibayarkan
o
Nama Pelanggan
o
Faktur dibayar
d) Kolom debit dan kredit untuk mencatat kedua sisi setiap entri;
entri normal adalah debit untuk uang tunai dan kredit untuk penjualan.
Mungkin ada banyak entri tambahan dalam jurnal ini, tergantung
pada frekuensi penerimaan uang tunai dari pelanggan. Saldo dalam jurnal
penerimaan kas secara teratur diringkas menjadi jumlah agregat dan diposting
ke buku besar. Jika seseorang perlu menyelidiki penerimaan kas spesifik, mereka
mungkin memulai dari buku besar dan kemudian pindah ke jurnal penerimaan kas. Dengan begitu mereka akan memperoleh referensi ke tanda terima
yang lebih spesifik. Sama seperti jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas
paling sering ditemukan dalam sistem akuntansi manual. Konsep ini pada dasarnya
tidak terlihat dalam perangkat lunak akuntansi.
4. Jurnal
pengeluaran kas
Jurnal
pengeluaran kas (juga dikenal sebagai jurnal pembayaran tunai) adalah jurnal
khusus yang digunakan oleh bisnis untuk mengelola semua arus kas keluar. Dengan
kata lain, jurnal pengeluaran uang tunai digunakan untuk mencatat transaksi apa
pun yang mencakup kredit ke uang tunai.
Semua
arus kas masuk dicatat dalam jurnal lain yang dikenal sebagai jurnal penerimaan
kas. Contoh umum arus kas keluar dalam bisnis adalah seperti di bawah ini:
a)
Pembayaran kas untuk pembelian tunai.
b) Pembayaran kas untuk pembelian kredit sebelumnya seperti
pembayaran hutang atau kreditor
c)
Pembayaran kas untuk berbagai
biaya seperti sewa, iklan, upah dan gaji dll.
d) Pembayaran kas untuk pembelian aset berwujud atau tidak
berwujud.
e)
Pengembalian kas untuk barang yang
dikembalikan oleh pelanggan.
B. Posting
Transaksi Ke Jurnal Khusus
1. Transaksi
Perusahaan Manufaktur
Tidak
berbeda dengan perusahaan dagang, peruusahaan manufaktur pun memiliki kegiatan
transaksi untuk menggerakan perusahaan. Perbedaannya terletak pada kegiatan
yang dilakukan. Juka perusahaan dagang menjual kembali barang tanpa mengubah
bentuk sedangkan perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan dilakukan proses
untuk menjadikan barang siap jual hingga menimbulkan biaya biaya terkait dengan
pemrosesan barang tersebut.
Contoh soal sebagai berikut
:
Berikut transaksi PT Mulya
pada periode bulan Oktober 2018 :
2/10/2018 Menerima pelunasan piutang ussaha dari CV
Maju senilai Rp. 5.000.000.
3/10/2018 dijual barang secara tunai kepada UD semarak
senilai Rp. 6.500.000.
4/10/2018 dibayar upah mingguan sebesar Rp. 1.000.000,
dari jumlah tersebut Rp. 650.000 untuk tenaga langsung dan sisanya untuk tenaga
tidak langsung.
5/10/2018 adanya pengembalikan beberapa barang yang
dibeli dari UD Semarak karena terdapar kecacatan senilai Rp. 1.000.000.
6/10/2018 dibeli kain dari PT ABC secara kredit seharga
Rp. 2.000.000.
7/10/2018 dibayar biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp.
450.000
8/10/2018 dijual kepada toko damai barang siap jual
secara kredit seharga Rp. 1.000.000. (faktur No. 01) dengan harga pokoknya
seharga Rp. 600.000.
9/10/2018 dibeli secara kredit Pt andara alat tulis
kantor seharga Rp. 5.000.000
10/10/2018 dibeli bahan baku barang dari PT Java secara
tunai seharga Rp. 5.000.000.
11/10/2018
dibayar utang kepada joker sebesar Rp. 3.000.000.
12/10/2018 di jual kepada CV Bersiinar barang siap jual
secara kredit seharga Rp. 5.000.000 (faktur No.02) dengan harga pokoknya
sebesar Rp. 3.000.000.
13/10/2018 dibeli secara kredit dari CV BLS perlengkapan
pabrik seharga Rp. 3.000.000.
14/10/2018 dibeli benang dari CV Dadang secara kredit
seharga Rp. 2.500.000.
15/10/2018 dijual kepada UD Merista barang siap jual
secara kredit seharga Rp. 2.000.000 (faktur No. 03) dengan harg pokoknya
sebesar Rp. 1.200.000
16/10/2018 dibeli bahan baku barang dari PT ABC secara
kredit seharga Rp. 1.500.000.
17/10/2018 dijual kepada PT Ultramix barang siap jual
secara kredit seharga Rp. 10.000.000 (faktur No. 04) dengan harga pokoknya
sebesar Rp. 5.700.000.
2. Posting
Jurnal Khusus
a. Jurnal
Penerimaan Kas
PT MULYA |
||||||||
JURNAL PENERIMAAN KAS |
||||||||
OKTOBER 2018 |
||||||||
TANGGAL |
KETERANGAN |
REF |
DEBET |
KREDIT |
||||
KAS |
POT. PEMBELIAN |
PENJUALAN |
PIUTANG DAGANG |
LAIN LAIN |
||||
NAMA AKUN |
NOMINAL |
|||||||
2 |
CV MAJU |
5.000.000 |
5.000.000 |
|||||
3 |
UD SEMARAK |
6.500.000 |
6.500.000 |
|||||
5 |
UD SEMARAK |
1.000.000 |
RETUR PEMBELIAN |
1.000.000 |
||||
JUMLAH |
12.500.000 |
6.500.000 |
5.000.000 |
1.000.000 |
b. Jurnal
Pengeluaran kas
PT MULYA |
|||||||||
JURNAL PENGELUARAN KAS |
|||||||||
OKTOBER 2018 |
|||||||||
TANGGAL |
KETERANGAN |
REF |
DEBET |
KREDIT |
|||||
UTANG USAHA |
BAHAN BAKU & PERLENGKAPAN PABRIK |
BARANG DALAM PENYELESAIAN |
OVERHEAD PABRIK |
SERBA SERBI |
KAS |
||||
4 |
UPAH MINGGUAN |
350. 000 |
650. 000 |
1.000.000 |
|||||
7 |
BIAYA PEMELIHARAAN MESIN |
450. 000 |
450. 000 |
||||||
10 |
PT JAVA |
5.000.000 |
5.000.000 |
||||||
11 |
JOKER |
3.000.000 |
3.000.000 |
||||||
JUMLAH |
8.000.000 |
350. 000 |
1.100.000 |
9.450.000 |
c. Jurnal
Pembelian
PT MULYA |
|||||||
JURNAL PEMBELIAN |
|||||||
OKTOBER 2018 |
|||||||
TANGGAL |
KETERANGAN |
REF |
DEBET |
KREDIT |
|||
BAHAN BAKU DAN PERL.
PABRIK |
PERLENGKAPAN KANTOR |
SERBA SERBI |
UTANG USAHA |
||||
PERKIRAAN |
JUMLAH |
||||||
6 |
PT ABC |
|
2.000.000 |
|
|
|
2.000.000 |
9 |
PT ANDARA |
|
|
2.500.000 |
|
|
2.500.000 |
13 |
CV BLS |
|
3.000.000 |
|
|
|
3.000.000 |
14 |
CV DADANG |
|
2.500.000 |
|
|
|
2.500.000 |
16 |
PT ABC |
|
1.500.000 |
|
|
|
1.500.000 |
JUMLAH |
9.000.000 |
2.500.000 |
|
|
11.500.000 |
d. Jurnal
Penjualan
PT MULYA |
||||||
JURNAL PENJUALAN |
||||||
OKTOBER 2018 |
||||||
TANGGAL |
KETERANGAN |
NO FAKTUR |
DEBET |
KREDIT |
||
PIUTANG DAGANG |
PERSEDIAAN BARANG JADI |
PENJUALAN |
HARGA POKOK PENJUALAN |
|||
8 |
TOKO DAMAI |
0.1 |
1.000.000 |
600. 000 |
1.000.000 |
600. 000 |
12 |
CV BERSINAR |
0. 2 |
5.000.000 |
3.000.000 |
5.000.000 |
3.000.000 |
15 |
UD MERISTA |
0.3 |
5.000.000 |
1.200.000 |
5.000.000 |
1.200.000 |
17 |
PT ULTRAMIX |
0.4 |
10.000.000 |
5.700.000 |
10.000.000 |
5.700.000 |
JUMLAH |
21.000.000 |
10.500.000 |
21.000.000 |
10.500.000 |
0 komentar:
Posting Komentar